Guru maknanya penuntun, pendidik, dan pengajar. Kebanyakan orang berasumsi bahwa tugas guru hanya menuntun siswa untuk mencapai nilai akademik yang tinggi. Jika Anda memiliki asumsi yang sama, Anda telah kehilangan beberapa poin penting di dalam dunia pendidikan.
Dunia pendidikan yang identik dengan sekolah dan universitas bukan hanya menjadi tanggung jawab pihak-pihak yang bertugas di dalamnya seperti kepala sekolah, guru, dan konselor tetapi juga membutuhkan peran orang tua, masyarakat, dan lingkungan agama. Itulah dunia pendidikan, dunia yang sangat kompleks karena pembelajaran siswa di kelas bukan hanya belajar tentang aspek kognitif (akademik) tetapi juga spiritual, sosial, etika, ekologi, dan nilai-nilai masyarakat.
Menjadi seorang guru tidak hanya cukup dengan modal sertifikat kelulusan meskipun memang hal tersebut harus menjadi standarisasi mengajar dalam sebuah lembaga tetapi seorang guru harus memiliki hati yang mau mengajar dan integritas yang tinggi. Tanpa hati dan integritas yang tinggi, seorang guru akan terjebak ke dalam beberapa penggolongan guru seperti dibawah ini:
Guru Tradisional
Guru aktif di dalam kelas; memberikan konsep, proses, pengelompokan materi dan sebagai umpan baliknya guru memberikan pertanyaan yang cukup kritis kepada siswa. Siswa sepenuhnya harus mengetahui fakta dan konsep sebagaimana terdapat dalam buku panduan yang telah ditentukan.
Guru Konstruktif
Guru sangat menghargai perbedaan pendapat di kelas. Siswa ditantang untuk berfikir kritis dan menyusun pemahaman yang bermakna secara personal. Guru tidak berpatokan kepada konsep umum. Tidak ada pengetahuan pokok yang benar untuk semua orang.
Guru kritik
Guru jenis ini lebih menekankan pembelajaran kepada aspek ekonomi, politik, sosial, dan menganalisis fenomena sosial. Guru selalu berusaha agar siswanya menjadi duta perubahan sosial yang kritis.
(Untuk jenis guru yang ke 4 di bawah ini, Anda tidak akan terjebak)
Guru versi Penulis
Guru yang memiliki hati sebagai pelayan untuk Allah dan memandang siswa sebagai image Allah yang unik dan sedang dipersiapkan untuk memperluas kerajaan Allah. Di dalam pengajaran, Guru akan menuntun siswa untuk akrab dengan konsep dasar dan berfikir kritis serta jernih tentang realita. Siswa diberikan kesempatan untuk menggali, menguji ide dan penafsiran mereka. Hal yang tidak kalah penting adalah guru menjaga keseimbangan antara pengetahuan, manusia, dan nilai-nilai sehingga siswa juga diikutsertakan untuk menerapkan nilai-nilai Kristiani dalam kehidupannya.
Dari beberapa tipe di atas, termasuk tipe Guru manakah Anda? Hidup adalah proses pembelejaran yang tidak pernah berakhir. Apapun tipe pengajaran yang Anda kuasai saat ini, tidak ada salahnya kan jika beberapa poin di atas lebih memperkaya skill mengajar Anda??
Sulitkah menjadi Guru? Jawaban saya, Ya karena menjadi seorang Guru membutuhkan dedikasi yang tinggi dan bersedia untuk belajar setiap saat. Jika kita mau belajar, semua itu akan terasa mudah dan kenikmatannya tidak terlukiskan. Jangan lupa di atas segalanya, Tuhan akan memampukan kita untuk menjadi Amazing Teachers
Selamat mencoba!!
Dunia pendidikan yang identik dengan sekolah dan universitas bukan hanya menjadi tanggung jawab pihak-pihak yang bertugas di dalamnya seperti kepala sekolah, guru, dan konselor tetapi juga membutuhkan peran orang tua, masyarakat, dan lingkungan agama. Itulah dunia pendidikan, dunia yang sangat kompleks karena pembelajaran siswa di kelas bukan hanya belajar tentang aspek kognitif (akademik) tetapi juga spiritual, sosial, etika, ekologi, dan nilai-nilai masyarakat.
Menjadi seorang guru tidak hanya cukup dengan modal sertifikat kelulusan meskipun memang hal tersebut harus menjadi standarisasi mengajar dalam sebuah lembaga tetapi seorang guru harus memiliki hati yang mau mengajar dan integritas yang tinggi. Tanpa hati dan integritas yang tinggi, seorang guru akan terjebak ke dalam beberapa penggolongan guru seperti dibawah ini:
Guru Tradisional
Guru aktif di dalam kelas; memberikan konsep, proses, pengelompokan materi dan sebagai umpan baliknya guru memberikan pertanyaan yang cukup kritis kepada siswa. Siswa sepenuhnya harus mengetahui fakta dan konsep sebagaimana terdapat dalam buku panduan yang telah ditentukan.
Guru Konstruktif
Guru sangat menghargai perbedaan pendapat di kelas. Siswa ditantang untuk berfikir kritis dan menyusun pemahaman yang bermakna secara personal. Guru tidak berpatokan kepada konsep umum. Tidak ada pengetahuan pokok yang benar untuk semua orang.
Guru kritik
Guru jenis ini lebih menekankan pembelajaran kepada aspek ekonomi, politik, sosial, dan menganalisis fenomena sosial. Guru selalu berusaha agar siswanya menjadi duta perubahan sosial yang kritis.
(Untuk jenis guru yang ke 4 di bawah ini, Anda tidak akan terjebak)
Guru versi Penulis
Guru yang memiliki hati sebagai pelayan untuk Allah dan memandang siswa sebagai image Allah yang unik dan sedang dipersiapkan untuk memperluas kerajaan Allah. Di dalam pengajaran, Guru akan menuntun siswa untuk akrab dengan konsep dasar dan berfikir kritis serta jernih tentang realita. Siswa diberikan kesempatan untuk menggali, menguji ide dan penafsiran mereka. Hal yang tidak kalah penting adalah guru menjaga keseimbangan antara pengetahuan, manusia, dan nilai-nilai sehingga siswa juga diikutsertakan untuk menerapkan nilai-nilai Kristiani dalam kehidupannya.
Dari beberapa tipe di atas, termasuk tipe Guru manakah Anda? Hidup adalah proses pembelejaran yang tidak pernah berakhir. Apapun tipe pengajaran yang Anda kuasai saat ini, tidak ada salahnya kan jika beberapa poin di atas lebih memperkaya skill mengajar Anda??
Sulitkah menjadi Guru? Jawaban saya, Ya karena menjadi seorang Guru membutuhkan dedikasi yang tinggi dan bersedia untuk belajar setiap saat. Jika kita mau belajar, semua itu akan terasa mudah dan kenikmatannya tidak terlukiskan. Jangan lupa di atas segalanya, Tuhan akan memampukan kita untuk menjadi Amazing Teachers
Selamat mencoba!!